Dua pasang manusia

dipertemukan dalam sebuah takdir

yang terikat pada benang hidup mereka.

Bukan sebagai pasangan atau musuh,

melainkan pertemanan bagai keluarga.

Semua begitu tersusun dengan baik,

seakan semesta memberi keempatnya

ruang dan jalan yang indah

untuk ditelusuri bersama

berbagi suka dan duka.





⠀— Sebuah kisah empat karakter orisinil, berafiliasi dengan HakusenzaiRP

Yamato nadeshiko adalah personifikasi wanita Jepang yang ideal. Lambang kecantikan feminin yang murni; tenang, sopan, baik hati, lembut, anggun, rendah hati, sabar, bajik, hormat, baik hati, jujur, dermawan, dan setia—seorang wanita ideal yang lazim tidak hanya tetapi sebagian besar budaya Asia, terbukti dalam istilah ryōsai kenbo (良 妻 賢 母).

Zaman telah berubah, pun nilai-nilai ideal yang harus dimiliki seorang wanita. Ishida Shion tidak dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh ibunya, tetapi rasanya tidak mungkin ia tidak mengidolakan wanita kuat yang telah melahirkannya. Ia kagum pada fakta bahwa ibunya dengan berani menjejakkan kakinya di dunia sains yang secara stereotipikal didominasi oleh kaum pria, dan bahkan berhasil menjadi sosok yang keberadaannya patut diperhitungkan. Ibunya mungkin bukan perwujudan ryōsai kenbo, tetapi bagi Shion, ibunya lebih hebat dari itu. Pun ayahnya, yang tidak hanya menjadi peneliti papan atas, melainkan juga menjadi pendiri Ishida Research Center.

Buah tidak pernah jatuh pohonnya; menyokong aptitude dan attitudenya yang tampaknya sempurna adalah tekad yang luar biasa. Sifat keras kepala dan tegasnya sudah menjadi hak paten keluarga Ishida, dan jujur saja, ia bangga akan hal itu. Ekspektasi tinggi yang jatuh pada pundaknya tidak ia jadikan beban, melainkan sebagai acuan hidup agar terus mengejar kesempurnaan. Prestasi adalah satu-satunya yang ia ketahui untuk mendapatkan perhatian orang tuanya; ia haus akan pengakuan dan kasih sayang. Sebegitu banyaknya piala dan mendali yang menghiasi kamarnya tidak ada apa-apanya dibanding keinginannya tersebut. Hasilnya? Nihil.

Ishida Shion hanyalah seorang manusia yang bisa merasa lelah. Ketika ia sudah putus asa, terlintas di benaknya untuk berhenti berusaha mengejar pengakuan dari orang tuanya, dan untuk menikmati hidupnya. Tapi, ... bagaimana caranya? Ia merasa canggung untuk bergabung dengan teman seumurannya. Selain itu, imej dewasa yang telah ia bangun tidak mudah untuk dilepas (untuk melepasnya pun, ia harus keluar dari zona nyamannya).

Fasad kesempurnaan bukanlah sesuatu yang bisa dipertahankan tanpa putus. Ada kalanya orang yang paling dapat diandalkan pun ingin bergantung pada seseorang. Ia pun ingin, bisa bermanjaan dengan kedua orang tuanya, dan menikmati hal-hal yang menyenangkan semasa kecilnya. Oleh karena itu, ketika bertemu dengan mereka yang bisa mendapatkan kepercayaannya seutuhnya, Shion seakan tidak ragu untuk melepas topeng yang selama ini ia kenakan. Pada dasarnya, Ishida Shion, hanyalah gadis manja yang penuh afeksi dan hati lembut yang tidak cocok dengan temperamennya.

Ishida Shion, putri semata wayang dari pasangan Ishida Ryuusei dan Ishida Kanae, lahir ketika matahari sedang pada puncak tertingginya, menghempas bayangan pada cermin rumahnya yang pecah pada saat bersamaan dengan tangis pertamanya. Meski terkenal akan pencapaian mereka pada bidang biologi molekuler, keluarga Ishida bukanlah tanpa cacat. Apa yang dulunya adalah kisah cinta yang begitu membara kini telah mendingin, setelah berjalan 7 tahun pernikahan. Pernikahan mereka hanya bertahan karena kehadiran Shion, tapi untuk alasan yang tidak diketahui olehnya, pernikahan ayah dan ibunya terlihat... menyedihkan.

(Tidak semua hal harus diketahui oleh seorang anak yang tidak berdosa, bagi Ishida Ryuusei dan Ishida Kanae, entah karena kasih sayang atau karena harga diri. Namun, itulah keinginan seorang ayah yang tidak ingin dilihat hina oleh anaknya, dan keinginan seorang ibu yang tidak ingin terlihat tidak mampu menjaga pernikahannya sampai-sampai dikhianati oleh sang suami dan salah seorang sahabatnya sendiri.)

Ishida Shion dibesarkan untuk menjadi seorang yamato nadeshiko dengan sentuhan moderen. Ia mengikuti tuntutan dan ekspektasi orangtuanya, menjunjung kesempurnaan pada tiap aspek yang membuat seorang wanita, wanita, baik itu di bidang intelejensi, tata krama, ataupun penampilan. Seakan pencapaian akademis tidak lagi cukup, Shion dengan sendirinya membentangkan sayapnya ke berbagai bidang seni, termasuk seni bela diri. Jadwalnya yang penuh dan terkadang terlihat tidak manusiawi adalah distraksinya dari kurangnya perhatian yang diberikan orang tuanya.

(Tidak seperti stereotype yang seringkali muncul di fiksi-fiksi kesukaannya, ia tidak tumbuh menjadi gadis yang dingin.)

Keselamatan datang dalam bentuk seorang Mizushima Sara: seorang kawan dan sahabat, sesosok kakak yang tidak pernah ia miliki. Pertemanan mereka dimulai sejak mereka berdua duduk di sekolah dasar dalam kelas yang sama, kemudian berlanjut hingga sekarang. Meski sempat berpisah ketika SMA, keduanya tetap saja bertemu dalam turnamen provinsi anggar. Seakan takdir, Shion menemukan dirinya menghadapi Sara sebagai lawannya pada babak semifinal. Walau ia memenangkan babak itu, gadis yang dengan bangga ia agung-agungkan sebagai malaikat yang berkedok sebagai sahaatnya tersebut sama sekali tidak merasa iri. Bahkan, doa Sara menyertai Shion yang kemudian memenangkan pertandingan hingga babak final.

(Hari itu adalah hari yang menyenangkan. Mereka pulang bersama; Shion dengan medali emas dikalungkan, dan Sara dengan perunggu. Keduanya kemudian bergabung dengan Japan Fencing Federation, dan dengan giat meniti jalan mereka menuju tim nasional anggar Jepang.)

Tidak ingin terpisah lagi dari sahabatnya, Shion membuat keputusan untuk mengejar Sara. Meski berada di jurusan yang berbeda, Shion selalu menyempatkan diri untuk datang dan mengganggu Sara. Seluruh Universitas Hakusenzai kemudian tahu, bahwa dua wajah baru yang datang hari itu adalah saudari tidak sedarah yang dipersatukan takdir, dan tidak akan pernah ada yang bisa memisahkan mereka.

(Mereka tidak tahu, bahwa ternyata mereka adalah saudara sedarah. Ayah mereka adalah Ishida Ryuusei, meski ibu mereka berbeda. Apabila semua sesuai dengan rencana awal orang tua mereka, mereka berdua tidak akan pernah tahu. Namun, hidup tidak pernah berjalan sesuai rencana.)

Warna kesukaannya adalah hitam dan merah, supaya keren ala-ala villainess.Dari keempat cardinal virtues, Shion melambangkan [ JUSTICE ].Makanan kesukaannya adalah nigiri sushi, sashimi segar (terutama otoro), zaru soba, karaage, cold cuts, dan kue-kue cantik yang sering berada di etalase kafe berkonsep Prancis.Minuman kesukaannya adalah segala macam teh (Shion adalah penyembah teh dan pembenci kopi), dan minuman tapioka (cikal bakal diabetes).Bunga kesukaannya adalah higanbana (red spider lily), karena warna merahnya yang cantik, juga artinya yang agak edgy.Binatang kesukaannya adalah anjing. Kenapa? Karena anjing! Apalagi shiba inu! Pipinya! AAAAAAAAH!!!Hobinya adalah bermusik, membaca, dan bermain anggar.Genre musik kesukaannya adalah musik tradisional Jepang, rock, dan J-Pop.Musisi kesayangannya adalah Bon Jovi, Deep Purple, Scorpion, Wagakki Band, Kalafina, dan Yui.Alat musik yang paling ia gemari dan sering ia mainkan adalah biola dan shakuhachi.Aktor kesukaannya? Tentu saja, Sakurai Junki.Manusia kesayangannya adalah Mizushima Sara. Fix, no debat.Lagu temanya adalah [ Fallen ] yang dinyanyikan oleh grup EGOIST.

Sebenarnya, Junki adalah orang yang hangat dan bertanggung jawab, dengan cinta dan loyalitas untuk keluarga yang dikasihinya.

Seorang yang PengasihKetika banyak pria menghadapi kesulitan dalam memahami emosi orang lain, Junki memiliki masalah ini. Tipikal orang yang penyayang, dengan memahami emosi orang lain. Tak jarang Junki dapat merasakan saat seseorang sedang kesal, dan akan melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu meringankan rasa sakit orang tersebut. Junki terbilang sangat peduli dan berusaha untuk memastikan bahwa kebutuhan orang lain terpenuhi. Pada orang-orang tertentu, Junki tidak akan pernah memiliki tujuan yang mungkin menyakiti orang lain.

Rasa kasih sayang dan kehangatan ini, terkadang menyulitkan Junki. Dia mungkin tidak cocok dengan stereotip “pria” yang cenderung dingin dan jauh, dan menghadapi kesulitan karenanya. Syukurlah Junki tahu bagaimana membuat orang merasa nyaman di sekitarnya. Junki adalah orang dengan kepribadian yang ramah secara alami.

Tipikal Anak BerbaktiJunki dasarnya adalah orang yang berbakti, yang percaya melakukan apa yang benar untuk keluarga dan orang-orang yang disayangnya. Meski Junki memiliki ekspektasi yang cukup tinggi untuk diri sendiri, dan hanya ingin berusaha untuk memenuhi harapan. Junki memiliki rasa tanggung jawab yang kuat, percaya untuk mencoba yang terbaik untuk menyenangkan orang lain, dan tidak ingin dilihat sebagai anak yang buruk. Junki seringkali sopan dan menghormati orang lain, terlihat dari saat dirinya masih kecil; meskipun ayahnya adalah orang yang paling Junki benci dimuka bumi ini. Dia memendamnya dalam diri.

Kelebihan:
SuportifDapat diandalkan dan penyabarImajinatif dan pengamatAntusias menggapai target pribadinyaLoyal dan pekerja kerasMemiliki keahlian praktikal yang bagus
Kelemahan:
Kelewat ramah, sehingga perlakuannya sering kali disalah artikanTerkadang membawa suatu hal menjadi terlalu personalTerlalu keras berusaha memenuhi ekspektasi orang lain dan diri sendiriSulit keluar dari zona nyaman

Kekasih Sakurai Junki tepat berada di depan mata, tengah tersenyum padanya, padahal gadis itu sudah mati. Mati di tangan pembunuh berantai karena kasus yang diberitakannya. Betapa dunia ini sinting, sampai-sampai Junki pun hampir kehilangan kewarasannya. Seakan ibunya yang masuk ‘rumah sakit jiwa’ saja belum cukup. Jenis kegilaan macam apa lagi yang harus diterima Sakurai Junki?

Skrup-skrup yang berada di kepala Junki, dirasa kian mengendur. Dipikirnya, apakah bisa kegilaan itu menurun? Junki terkenal sebagai aktor yang juga anak dari penyanyi yang ditinggal suaminya menikah dengan remaja yang baru saja lulus SMA. Ibunya, Sakurai Miho, terlalu mencintai begitu dalam pada Shimazu Hiroshi si pengusaha berengsek dari keluarga Shimazu yang aneh. Setelah kedua orangtuanya bercerai, Junki ikut dengan ibunya meski ayahnya menghasut agar tetap berada di keluarga Shimazu untuk mewarisi entah apalah; Junki tidak terlalu peduli. Tak tahan, dibiarkan saja Hiroshi—ya, Junki sama sekali tak menaruh minat untuk menghormati ayahnya walaupun tak ditunjukan secara langsung—pergi dengan sundal sialan itu. Ibunya yang terpenting. Sakurai Miho absen dari dunia tarik suara, Junki berpikir kalau ibunya lebih baik tinggal di tempat yang lebih tenang; rumah sakit jiwa yang tidak seperti rumah sakit. Bertempat di atas gunung sana. Mungkin, suatu saat nanti, kalau semua skrup itu sudah lompat dan tak ada yang terpasang sama sekali, Junki akan ikut mengasingkan diri ke ‘Teman Kami’, menemani ibunya.

Junki lihai dalam berpura-pura, menekan perasaannya yang terlalu lembut dan sensitif; dia sudah menjadi aktor sejak kecil. Terima kasih pada ibunya yang membantu Junki menentukan jenis masa depan seperti apa yang ingin dijalaninya. Hingga lama-kelamaan, Junki tidak mampu mengekspresikan apa yang sesungguhnya dia rasakan. Saat itu lah, ada penyelamat bernama Tachibana Yozora yang datang dalam hidupnya. Yozora tidak sempurna, mereka justru berusaha saling melengkapi dan memperbaiki. Yozora adalah keganjilan yang menggenapkannya. Gadis itu aneh, jujur saja. Namun, tatkala semua hampir berhasil, Yozora malah mati. Pada satu titik, Junki begitu membenci Yozora. Mengapa gadis itu perlu datang? Dan mengapa Yozora masih saja menyelidiki kasus padahal Junki sudah berkata jangan?

Ah, dunia ini memang gila. Sakurai Junki ingin kabur saja.

Warna kesukaannya adalah abu-abu.Dari keempat cardinal virtues, Junki melambangkan [ PRUDENCE ].Makanan kesukaannya adalah kashipan dan dango.Minuman kesukaannya adalah iced americano coffee.Bunga kesukaannya adalah wasurenagusa (forget-me-not).Binatang kesukaannya adalah serigala dan anjing.Hobinya adalah mendengarkan musik dan membaca novel.Penulis kesukaannya adalah Higashino Keigo.Buku kesukaannya adalah Shinzanmono (新参者).Musisi kesukaannya adalah Official髭男dism.Lagu temanya adalah [ Drown ] yang dinyanyikan oleh grup Bring Me the Horizon.Merupakan aktor cilik, memulai karier saat masih berusia 4 tahun dengan membintangi sebuah produk susu anak. Membintangi beberapa serial drama hingga akhirnya berhenti pada usia 15 tahun.Orangtua Junki bercerai ketika Junki masih SMA kelas 2, Junki ikut dengan ibunya. Sehingga melepas nama keluarga Shimazu dan berganti menjadi Sakurai.Junki memiliki seorang kekasih yang lima tahun lebih tua darinya, berprofesi sebagai jurnalis investigasi, bernama Tachibana Yozora. Namun, karena terlalu berambisi mengungkap sebuah kasus pembunuhan berantai, Yozora ditemukan tewas terbunuh. Junki masih belum dapat merelakan kepergian Yozora; tak jarang, Junki berhalusinasi melihat Yozora ada di dekatnya. Junki sepenuhnya sadar jika itu hanyalah bayangannya belaka (walaupun ketika Junki berusaha berkomunikasi dengan Yozora, sosok Yozora dalam kepalanya tetap menjawab). Tak banyak yang mengetahui rahasia Junki yang satu ini.

Mengalami hal yang cukup mentraumakan di masa lampau serta menjadi satu-satunya laki-laki di dalam keluarganya, Kai merupakan seseorang yang serius. Terlalu serius, mungkin. Karena sang ayah yang telah tiada sejak ia kecil, Kai merasa ia memiliki tanggungjawab terhadap keluarganya.

Ia tidak suka membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak penting. Kai memiliki sebuah ambisi dan ia akan fokus untuk mencapai ambisinya itu. Ia selalu mencoba mengerjakan segala urusannya dengan teratur dan terstruktur agar semua dapat dikerjakan dengan efektif. Dia adalah lelaki yang rajin, tekun, cerdas dan disiplin, di sekolah dapat dikatakan Kai termasuk ke dalam kategori favorit para guru sekaligus kategori orang yang tidak disukai di kelas. Ya, karena dia agak menyebalkan dan tidak pernah mau membagikan pekerjaannya pada orang lain saat ujian.

Kai memang dasarnya tidak suka membuang waktu, tapi selain itu, Kai yang melakukan pekerjaan paruh waktu ketika SMA membuatnya jarang bersosialisasi dengan teman sebayanya. Sehingga, lelaki itu memiliki kemampuan bersosialisasi yang kurang, yakni dalam memahami perasaan orang lain dan perasaannya sendiri, terkadang. Karena kurangnya kepekaan tersebut, tidak jarang Kai berbicara tanpa pikir panjang. Kai pun jarang menunjukkan ekspresi di wajahnya juga jarang tersenyum. Sikap, sifat dan kondisinya itu jelas tidak mengundang pertemanan. Tertolong oleh keberaniannya, Kai tidaklah termasuk ke dalam daftar orang ter-bully di sekolah, termasuk perlindungan dari para guru yang menganak emaskannya juga. Meski tidak memiliki kemampuan bersosialisasi bukan berarti dia adalah seseorang penyendiri yang sangat suram. Yah, setidaknya ia memiliki hubungan yang baik dengan beberapa orang karena beberapa sifat positif dan kemampuannya. Ia juga mengikuti organisasi atau klub di sekolah. Di kalangan gadis sekolah, Kai cukup populer karena terkesan misterius, membuat para perempuan penasaran. Terima kasih pada rupanya, tentu. Tetapi Kai tidak pernah tertarik untuk menjalin kasih dan sebagainya, karena itu termasuk ke dalam kategori membuang waktu.

Apakah ia merasa kesepian? Tentu, pernah. Namun ia sudah terbiasa dan kini tidak mengambil pusing akan hal itu. Ia memiliki tujuan yang jelas dan harus mencapainya. Tidak ada waktu untuk bermain permainan pertemanan.

Namun sebenarnya Kai adalah orang yang hangat. Ia memiliki dua adik perempuan kembar dan ia sangat menyayanginya. Ia akan melakukan apapun agar kedua adiknya dan ibunya dapat hidup bahagia.

Tanaka Kai adalah putra dari Tanaka Hiroto, seorang intel yang bekerja di Kepolisian Perfektur Hokkaido. Ibunya bernama Tanaka Mayumi, ia memiliki dua adik perempuan kembar yakni Tanaka Yuki dan Yuka. Ia berbeda empat tahun dengan kedua adiknya. Di tahun 2012 Hiroto ditugaskan untuk menyelidiki pergerakan sebuah kelompok yakuza yang mengharuskannya bergabung dengan kelompok tersebut. Namun, di tahun yang sama, pekerjaan Hiroto yang sesungguhnya sebagai intel polisi terbongkar dan ia dianggap berkhianat. Hiroto tewas dibunuh ketika ia sedang berjalan-jalan bersama Kai di mobilnya. Hiroto diminta untuk bertemu dengan atasan organisasi di suatu tempat, namun akhirnya ia dieksekusi dengan cara ditembak di bagian lengan dan kaki, kemudian diikat dikurung dalam bagasi. Pemimpin yakuza itu, sebelum pergi melemparkan pemantik api dan membakar mobil milik Hiroto yang sudah dilumuri dan dibocorkan bensinnya. Kai yang berada di dalam mobil selamat, ia melarikan diri tepat sebelum mobil meledak setelah diteriaki Hiroto untuk pergi. Sang ayah tewas di depan matanya.

Demi keselamatan keluarga Kai, kejadian tersebut diberitakan sebagai kecelakaan karena belum terkuaknya seluruh jajaran anggota yakuza tersebut. Apabila polisi langsung menangkap para pimpinan yakuza, polisi khawatir keluarga Kai akan terancam kembali. Keluarga Kai tidak bisa melakukan apapun, dan akhirnya menyetujui hal tersebut sampai kelompok yakuza itu terusut tuntas.

Dua tahun sejak itu, akhirnya penyelidikan selesai dan pembunuh Hiroto pun ditangkap. Meski mengalami trauma, Kai melanjutkan hidupnya. Setelah kejadian yang dialaminya, Kai memiliki sebuah cita-cita untuk menjadi detektif atau intel seperti ayahnya. Ia berambisi untuk membasmi organisasi-organisasi gelap yang membuat orang lain menderita.
Sebelumnya, kehidupan keluarga Kai terjamin karena pekerjaan sang ayah juga karena bisnis ramen yang dijalankan ibunya. Namun ketika Kai menginjak Sekolah Menengah Atas, ibunya menjadi sering sakit. Maka sejak itu, Kai membantu menjalankan kedai sang ibu setiap sepulang sekolah. Lelaki itu sering membantu membuat mie, melayani dan memasak dari sore sampai malam hari, sedangkan sang dari pagi sampai siang hari. Apabila ibunya sakit, maka kedai itu baru dibuka ketika Kai pulang sekolah. Kedua adik perempuannya ikut membantu kadang-kadang (karena Kai selalu melarang mereka), namun hanya pekerjaan kecil seperti mencuci piring dan membersihkan lantai.

Selama tiga tahun, kondisi ibunya tidak kunjung membaik namun tidak juga memburuk. Kai sering memaksa sang ibu untuk memeriksakan diri ke rumah sakit karena ia khawatir ibunya mengidap penyakit berbahaya. Namun ibunda selalu menolak. Tetapi akhirnya Kai berhasil membawa ibunya ke rumah sakit sebagai ‘hadiah’ dari kelulusannya di sekolah dengan nilai memuaskan. Ternyata penyebab kesehatan sang ibu sering menurun adalah karena terlalu stress dan mengalami depresi ketika kehilangan suaminya, dan stress tersebut terus berlanjut karena ibunya merasa menjadi beban untuk Kai.

Kai yang akan mengikuti ujian masuk universitas menargetkan diri untuk masuk ke Universitas Hakusenzai, salah satu universitas terbaik di Jepang. Namun karena di tahun pertama seluruh mahasiswa harus tinggal di asrama, Kai merasa ragu karena tidak ingin meninggalkan ibu serta kedua adiknya dan akan memilih universitas lain atau tidak melanjutkan sekolah dan fokus membangun bisnis ramen, melupakan impiannya. Tetapi, ibu dan adik kembarnya meyakinkan Kai untuk melanjutkan studi di Hakusenzai. Sang ibu berjanji ia akan baik-baik saja, dan kedua adiknya berjanji akan mengurus kedai dengan baik karena mereka sudah pandai memasak resep ibunya itu. Kai akhirnya setuju, dengan syarat mereka harus memberi tahu kondisi ibu setiap harinya tanpa berbohong dan hanya membuka kedai di akhir pekan atau ketika libur, dan Kai akan bekerja paruh waktu di Higashi.

Pertama, tentu ia pandai memasak.Protektif terhadap kedua adik kembarnya.Olahraga yang disukainya adalah basketSetiap semester ketika sekolah ia menolak satu gadis yang confess padanya. Ia juga menerima cokelat pada hari valentine tapi tidak pernah tertarik akan hal itu.Kedai ramen yang dijalankan oleh keluarganya cukup populer dan tidak terlalu jauh dari kampus Hakusenzai.Penyuka hewan terutama kucing. Bagi Kai mereka adalah teman menemani yang nyaman dibanding manusia.

Dingin, begitulah kesan pertama ketika melihat Sara. Sebenarnya, gadis ini hanya tidak banyak bicara. Kesan tersebut adalah hasil perpaduan antara sifat yang sedikit pendiam dan paras cantiknya. Sara merupakan gadis yang ceria, bahkan terkadang dapat bertingkah aneh. Begitulah jika ia sudah merasa nyaman dengan seseorang atau suatu kelompok.

The type who gives more to people, Sara adalah gadis yang dapat diandalkan. Seorang pekerja keras yang cukup pemalu dan sensitif. Sangat mudah menyayangi orang, dan selalu berpikiran positif terhadap orang lain. Keluguannya terhadap orang membuat Sara sering dimanfaatkan dengan mudah. Meski begitu, Sara tetap memaafkan ketika mengetahui dirinya dipermainkan, dan siklus tersebut akan terus berulang. Walau dinilai pintar, Sara adalah gadis yang penuh keraguan. Ia merasa kesulitan mengambil keputusan sendiri dan lebih cenderung mengikuti orang lain.

Dalam tulisan kanji, Sa (冴) memiliki arti 'tenang; damai dan cerah' sementara Ra (蘭) yang berarti 'bunga anggrek.' Dengan nama dan paras yang cantik, teman-teman di sekolah Sara banyak yang mengira gadis itu merupakan anak tunggal dari sebuah keluarga kaya raya. Pada kenyataannya, Sara hanyalah gadis sederhana yang tinggal di sebuah apartemen bersama ibunya.

Nama Sara diberikan oleh sang ibu dari salah satu karakter telenovela favoritnya, dari 'Sarah' menjadi 'Sara'. Sejak sebelum kelahiran Sara, Mizushima Nanase tinggal di rumah besar kediaman Ishida. Nanase telah mengabdi pada keluarga tersebut sejak dirinya masih muda, terutama pada Nanase Ryūsei yang menjadi tuannya. Tepat saat mengetahui dirinya hamil, Nanase memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah tersebut dan membuka sebuah kafe dengan uang tunjangan dari ayah kandung Sara. Sampai saat ini, Nanase dan Ryūsei masih berhubungan dengan mesra walau pun Sara tidak pernah mengetahui keberadaan sang ayah. Yang gadis kecil itu tahu, ia hanya memiliki sang ibu.

Dunianya selalu soal ibu.

Apa yang ia lakukan selalu dikerjakan dengan senang hati, berharap sang ibu akan bahagia dengan hasil yang diperolehnya.

Hari-hari Sara kecil selalu diwarnai kebahagiaan. Meskipun tidak memiliki saudara dan sosok ayah, Sara senang hanya dengan bersama Nanase. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Sara memiliki ketertarikan pada olahraga anggar. Nanase yang menginginkan semua hal terbaik untuk putrinya pun mendaftarkan Sara ke sebuah klub anggar terkenal di Tokyo. Di sana, Sara bertemu Shion, gadis yang menjadi rival sekaligus sahabat terdekatnya. Bagai sepasang magnet, keduanya begitu dekat sampai-sampai Sara yang tidak memiliki minat bertanding, menyetujui tantangan Shion untuk merebut posisi pertama di kejuaraan anggar. Walau berbeda sekolah, Sara dan Shion selalu berkomunikasi dengan baik. Bahkan mereka sering kali mengikuti kursus-kursus lainnya bersama-sama.

Siapa sangka, diam-diam Sara mengalami depresi?

Walau dirinya terus berkata bahwa semua dikerjakan dengan senang hati demi sang ibu, hati kecilnya berkata lain.

Semua yang ia anggap baik-baik saja perlahan membuatnya tertekan. Namun karena kepribadiannya, Sara mengabaikan hal tersebut dan terus melakukan hal-hal yang membuat ibunya senang. Satu-satunya pemanis dalam hidup Sara adalah Shion, sahabat yang selalu berada di sisinya. Ketika bersama Shion, Sara merasa dapat melalui berbagai hal. Karenanya, ia baik-baik saja.

Sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas, Sara mulai menunjukkan ketertarikan pada dunia kedokteran. Mulanya, ia berminat untuk mengambil pendidikan komunikasi atau politik untuk jenjang selanjutnya. Suatu hari, saat dirinya baru pulang dari sekolah, ia menolong seekor kucing jalanan yang terluka. Sara merasakan kehangatan di hatinya saat kucing tersebut sembuh total. Bahkan, ia mengadopsi kucing tersebut yang kemudian diberi nama Kiki untuk tinggal di apartemennya. Sejak saat itu, Sara bertekad untuk terjun ke dunia kedokteran agar dapat secara langsung membantu para hewan-hewan yang membutuhkan pertolongan. Ia masih bergelut di dunia anggar, menduduki posisi ketiga dalam kejuaraan nasional. Kendati begitu, Sara dengan giat belajar untuk mendapat gelar dokter hewan yang sangat ia inginkan. Lulus dari SMA Teiko, Sara mendaftarkan diri ke Universitas Hakusenzai dengan harapan yang sama selain menggapai cita-cita, yakni, membanggakan ibunya kelak.

Warna kesukaannya adalah warna-warna pastel (terutama pink!)Dari keempat cardinal virtues, Sara melambangkan [ TEMPERANCE ].Makanan kesukaannya adalah ramen, seafood, sukiyaki, dorayaki, cakes, pudding, sweet bread.Minuman kesukaannya adalah chamomile and rose tea, lavender latte, strawberry milk & shake, melon sodaBunga kesukaannya adalah... apapun!Binatang kesukaannya adalah... semua! (jika dalam makanannya terdapat daging, ia mengucapkan "itadakimasu" untuk berterima kasih pada hewan tersebut, bukan kepada dewa)Hobinya adalah menonton film, merangkai bunga, merajut dan menyulam, memasakKegemarannya adalah: Shion.Lagu temanya adalah [ Colorful ] yang dinyanyikan oleh grup ClariS.Sangat senang belajar.Memiliki astraphobia (ketakutan terhadap petir).Mudah menangis, tapi tidak di depan orang-orang (terlebih ibunya).Kurang suka menjadi pusat perhatian.Alergi debu.

DISCLAIMER

Karakter-karakter orisinil beserta konsep dan cerita karakter adalah buahpikir dari masing-masing penulis. Segala bentuk penyaduran dari website ini dilarang.

Kami menyatakan bahwa akun serta karakter Ishida Shion, Mizushima Sara, Tanaka Kai dan Sakurai Junki tidak terafiliasi dengan Liuyi, Zhou Jieqiong, Lin Yi, Bang Chan pun dengan agensinya ataupun proyek yang dijalankan mereka. Seluruh tulisan adalah fiksi.

Jika ada kesamaan nama, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Desain carrd dibuat oleh #Sake, terinspirasi dari My Hero Academia